FAKULTAS KEGURUAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JABAL GHAFUR
GLEE GAPUI-SIGLI
2016
KATA PENGANTAR
Puji Syukur
kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas lindungan dan ijin Nya, Sholawat serta
salam semoga tetap pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah
mengajarkan kita pentingnya mencari ilmu dan akhirnya kami sebagai penulis
dapat menyelesaikan makalah ini, yang telah di tugaskan oleh dosen mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran khususnya dalam ilmu Matematika
Dalam makalah ini
yang akan dibahas yaitu tentang Model Pembelajaran Matematika, makalah ini akan memberikan manfaat bagi kami para mahasiswa
dan para pembaca agar lebih memahami dan mengetahui tantang Model Pembelajaran
Matematika.
Dengan di buatnya
makalah ini di harapkan kita dapat mengetahui lebih dalam bagaimana sejatinya
seorang pegngajar dengan anak didik berinteraksi dengan baik sehingga munculnya
pembinaan yang tepat, sehingga kita sebagai mahasiswa mengetahui dan mengerti dan dapat mengambil manfaat
makalah ini.
Penulis sangat
menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan di dalam penyusunan makalah
ini, untuk itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mohon kiranya di beri
masukan dalam rangka melakukan perbaikan
dan menjadi lebih baik di lain waktu. Semoga makalah ini memberikan manfaat
bagi orang banyak dan menambah wawasan bagi kita semua.
Jabal ghafur, 12 desember 2016
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR....................................................................................................................................................
I
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................................ 1
1.1 LATAR
BELAKANG............................................................................................................................................ 1
1.2 RUMUSAN
MASALAH...................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................................................
3
2.1
PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN......................................................................................................
3
2.2 KEDUDUKAN
MODEL PEMBELAJARAN......................................................................................................
4
2.3 PEMILIHAN
MODEL PEMBELAJARAN ....................................................................................................... 5
2.4
MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN .............................................................................................. 6
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................................
11
3.1
KESIMPULAN .................................................................................................................................................. 11
3.2 SARAN ............................................................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................................
12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan
kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu
perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya
terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti
perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai
antisipasi kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modern.
Dalam proses pembelajaran keberadaan guru sangatlah urgen, karena guru yang
menentukan, apakah tujuan pembelajaran
tercapai atau tidak?, bagaimana kompetensi siswa ?
Menurut peter sheal (1989)
sesuai dengan “ kerucut pengalaman belajar” dia menyatakan hasil penelitian
bahwa peserta didik yang hannya mengandalkan “penglihatan” dan “pendengaran”
dalam proses pembelajarannya akan memperoleh daya serap kurang dari 50%. Disisi
lain dalam melaksanakan proses belajar mengajar , kurang dari 20% guru yang menggunakan
alat bantu pembelajaran. Kurang dari 30% guru selalu mengaitkan materi belajar
dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga wajar dievaluasi hasil dari proses belajar mengajar yang sudah terjadi
tidak seperti yang diharapkan. Dampak
lain dari proses pembelajaran tersebut adalah siswa lebih sering
menonton gurunya mengajar daripada memperhatikan guru mengajar.
Dalam menyikapi kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) akan
menentukan siapa diri kita sebenarnya, apakah kita penganut status quo atau menjadi agent of change.
dalam hal ini , perlu
adanya perubahan dan pembaharuan inovasi atau perubahan mindset kearah tujuan
pendidikannya pada umumnya dan khususnya tujuan pembelajaran.
Pembelajaran matematika
hendaknya lebih bervariasi metode maupun srateginya guna untuk mengoptimalkan
potensi siswa. Upaya-upaya guru dalam mengatur dan memberdayakan berbagai
variable pembelajaran merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa
mencapai tujuan yang direncanakan. Karena itu pemilihan metode, srategi, dan
pendekatan dalam mendesain model pembelajaran yang berguna dalam mencapai iklim PAKEM ( Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan
Menyenangkan) adalah tuntutan yang harus diupayakan guru.
Keanekaragaman model
pembelajaran yang hendak disampaikan pada makalah ini merupakan upaya bagaimana
menyediakan berbagai alternative dalam srategi pembelajaran yang hendak
disampaikan agar selaras dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif dan
psikomotorik peserta didik pada jenjang sekolah Dasar(SD) atau Madrasah
Ibtidayah(MI). ini berarti tidak ada model pembelajaran yang paling baik atau
model pembelajaran yang satu lebih baik
dari yang lain. Baik atau tidaknya suatu model pembelajaran atau
pemilihan suatu model pembelajaran akan tergantung pada tujuan pembelajaran ,
kesesuaian dengan materi yang hendak disampaikan , perkembangan peserta didik,
dan juga kemampuan guru dalam mengelola dan juga memberdayakan semua sumber
belajar yang ada.
Degan kurikulum tingkat
satuan (KTSP) , menuntut adanya keanekaragaman atau variasi dalam pembelajaran
yang mengarah pada PAKEM(Pembelajaran Aktif, Kognitif, Afektif, dan
Menyenangkan). Dengan demikian makalah ini diharapkan bisa sebagai acuan bagi
guru mata pelajaran matematika dalam proses pembelajaran.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini antara
lain :
1)
Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran?
2)
Bagaimana kedudukan model pembelajaran dalam kegiatan mengajar ?
3)
Bagaimana memilih model pembelajaran ?
4)
Apa sajakah model pembelajaran matematika ?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini antara lain :
1)
Mengetahui pengertian model pembelajaran.
2)
Mengetahui kedudukan Model pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.
3)
Mengetahui cara meilihi model pembelajaran.
4)
Mengetahui macam-macam model pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2 1.
PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN
Istilah model pembelajaran dekat dengan pengertian strategi pembelajaran dan
dibedakan dari istilah strategi, pendekatan dan metode pembelajaran. Istilah
model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu
strategi, metode, dan teknik. Sedangkan
istilah “strategi “ awal mulanya dikenal dalam dunia militer terutama terkait
dengan perang atau dunia olah raga, namun demikian makna tersebut meluas tidak
hanya ada pada dunia militer atau olahraga saja akan tetapi bidang ekonomi,
sosial, pendidikan. Menurut Ruseffendi (1980), istilah strategi, metode,
pendekatan dan teknik mendefinisikan
sebagai berikut :
1.
Strategi pembelajaran adalah
separangkat kebijaksanaan yang
terpilih, yang telah dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna atau strategi
tersebut, yaitu :
1.
Pemilihan materi pelajaran (guru
atau siswa)
2.
Penyaji materi pelajaran (perorangan atau kelompok, atau belajar
mandiri)
3.
Cara menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis atau
sintesis, formal atau non formal)
4.
Sasaran penerima materi pelajaran ( kelompok, perorangan, heterogen, atau homogen
2.
Pendekatan Pembelajaran adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran dilihat
bagaimana materi itu disajikan. Misalnya memahami suatu prinsip dengan pendekatan
induktif atau deduktif.
3.
Metode Pembelajaran
adalah cara mengajar secara umum yang dapat diterapkan pada semua mata
pelajaran, misalnya mengajar dengan ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan
terbimbing dan sebagainya.
4.
Teknik mengajar adalah penerapan secara
khusus suatu metode pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan
kebiasaan guru, ketersediaan media pembelajaran serta kesiapan siswa. Misalnya
teknik mengajarkan perkalian dengan penjumlahan berulang.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 :
203), pengertian strategi (1) ilmu dan
seni menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu
dalam dan perang damai, (2) rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus.
2 2.
KEDUDUKAN MODEL PEMBELAJARAN
: Soedjadi (1999 :101)
menyebutkan strategi pembelajaran adalah suatu siasat melakukan kegiatan
pembelajaran yang bertujuan mengubah keadaan pembelajaran menjadi pembelajaran
yang diharapkan. Untuk dapat mengubah keadaan itu dapat ditempuh dengan
berbagai pendekatan pembelajaran. Lebih lanjut Soedjadi menyebutkan bahwa dalam
satu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode dan dalam satu metode
dapat digunakan lebih dari satu teknik. Secara sederhana dapat dirunut sebagai
rangkaian
teknik
metode pendekatan strategi model
Istilah “ model pembelajaran” berbeda dengan strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, dan pendekatan pembelajaran. Model
pembelajaran meliputi suatu model pembelajaran yang luas dan menyuluruh. Konsep
model pembelajaran lahir dan berkembang dari pakar psikologi dengan pendekatan
dalam setting eksperimen yang dilakukan. Konsep model pembelajaran untuk
pertama kalinya dikembangkan oleh Bruce dan koleganya (Joyce, Weil dan Showers,
1992)
Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana
memahami kedudukan Model pembelajaran sebagai salah satu komponen yang ikut
ambil bagian dalam keberhasilan bagi kegiatan belajar mengajar. kerangka
berfikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata dan memang
betul-betul dipikirkan oleh seorang guru.
2 3.
PEMILIHAN MODEL PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang diajarkan. Dimana dalam pemilihan
Model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang
luas dan menyeluruh. Misalnya pada model
pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok-kelompok kecil siswa bekerja sama
memecahkan suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru
sedang menerapkan model pembelajaran tersebut, seringkali siswa menggunakan
bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan masalah dan berpikir kritis.
Model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi oleh teori belajar
konstruktivis. Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan
permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerjasama diantara
siswa-siswa. Dalam model pembelajaran ini guru memandu siswa menguraikan
rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap kegiatan.
Model-model
pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya,
sintaks (pola urutannya) dan sifat
lingkungan belajarnya. Sebagai contoh pengklasifikasian berdasarkan tujuan
adalah pembelajaran langsung, suatu model pembelajaran yang baik untuk membantu
siswa mempelajari keterampilan dasar seperti tabel perkalian atau untuk
topik-topik yang banyak berkaitan dengan penggunaan alat. Akan tetapi ini tidak
sesuai bila digunakan untuk mengajarkan konsep-konsep matematika tingkat
tinggi.
Sintaks
(pola urutan) dari suatu model pembelajaran adalah pola yang menggambarkan
urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan
serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks (pola urutan) dari suatu model
pembelajaran tertentu menunjukkan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang harus
dilakukan oleh guru atau siswa. Sintaks (pola urutan) dari bermacam-macam model
pembelajaran memiliki komponen-komponen yang sama. Contoh, setiap model
pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa
agar terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri
dengan tahap menutup pelajaran, didalamnya
meliputi kegiatan merangkum pokok-pokok pelajaran yang dilakukan oleh siswa
dengan bimbingan guru.
Tiap-tiap
model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang
sedikit berbeda. Misalnya, model pembelajaran kooperatif memerlukan lingkungan
belajar yang fleksibel seperti tersedia meja dan kursi yang mudah dipindahkan.
Pada model pembelajaran diskusi para siswa duduk dibangku yang disusun secara
melingkar atau seperti tapal kuda. Sedangkan model pembelajaran langsung siswa
duduk berhadap-hadapan dengan guru.Pada model pembelajaran kooperatif siswa
perlu berkomunikasi satu sama lain, sedangkan pada model pembelajaran langsung
siswa harus tenang dan memperhatikan guru.
Pada saat ini banyak dikembangkan model-model
pembelajaran. Menurut penemunya, model pembelajaran temuannya tersebut
dipandang paling tepat diantara model pembelajaran yang lain. Untuk menyikapi
hal tersebut diatas, maka perlu kita sepakati hal-hal sebagai berikut :
1.
Siswa Pendidikan Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah banyak yang masih
berada dalam tahap berpikir konkret. Model dan metode apapun yang diterapkan,
pemanfaatan alat peraga masih diperlukan dalam menjelaskan beberapa konsep
matematika.
2.
Kita tidak perlu mendewakan salah satu model pembelajaran yang ada.
Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelemahan dan kekuatan.
3.
Kita dapat memilih salah satu model pembelajaran yang kita anggap
sesuai dengan materi pembelajaran kita; dan jika perlu kita dapat menggabungkan
beberapa model pembelajaran.
4.
Model apa pun yang kita terapkan, jika kita kurang
menguasai meteri dan tidak disenangi para siswa, maka hasil pembelajaran
menjadi tidak efektif.
5.
Oleh kerena itu komitmen kita adalah sebagai
berikut :
1.
Kita perlu menguasai materi yang harus kita
ajarkan, dapat mengajarkannya, dan terampil dalam menggunakan alat peraga.
2.
Kita berniat untuk memberikan yang kita punyai
kepada para siswa dengan sepenuh hati, hangat, ramah, antusias, dan bertanggung
jawab.
3.
Menjaga agar para siswa “mencintai” kita,
menyenangi materi yang kta ajarkan, dengan tetap menjaga kredibilitas dan wibawa
kita sebagai guru dapat mengembangkan model pembelajaran sendiri.
Model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh para
guru sangat beragam. Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah
pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil
belajar yang diharapkan akan cepat dapat di capai dengan lebih efektif dan efisien.
2 4.
MACAM MACAM MODEL PEMBELAJARAN
Beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan diantaranya ;
1)
Model pembelajaran langsung
2)
Model Pembelajaran missouri mathematics project
(MMP)
3)
Model pembelajaran problem posing
Dengan uraian sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran Langsung.
A . ( Apa itu model pembelajaran langsung)?
Model
pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan
konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif,
dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara
langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi
pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah
terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai
informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang
sesuai, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan
sebaganya. Informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural
(yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan
deklaratif, (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep,
prinsip, atau generalisasi). Kritik terhadap penggunaan model ini antara lain
bahwa model ini tidak dapat digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan
pembelajaran dan semua siswa.
B
Bagaimana Tahapan Model Pembelajaran?
Tahapan
atau sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil (1996), sebagai
berikut:
Orientasi. Sebelum
menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika guru
memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan
disampaikan.
Presentasi. Pada fase ini
guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep maupun
keterampilan.
Latihan terstruktur.
Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran guru
yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon siswa
dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi respon
siswa yang salah.
Latihan terbimbing.
Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep
atau keterampilan.
Latihan mandiri.
Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri.
Di
lain pihak, Slavin (2003) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran
langsung, yaitu sebagai berikut.
- Menginformasikan
tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa.
- Me-review pengetahuan dan
keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan untuk
mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
- Menyampaikan
materi pelajaran.
- Melaksanakan
bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa.
- Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berlatih.
- Menilai
kinerja siswa dan memberikan umpan balik..
- Memberikan
latihan mandiri.
C .Pada
situasi apa Pembelajaran Langsung dapat digunakan?
Beberapa
situasi yang memungkinkan model pembelajaran langsung cocok untuk diterapkan
dalam pembelajaran:
- Ketika guru ingin mengenalkan
suatu bidang pembelajaran yang baru dan memberikan garis besar pelajaran
dengan mendefinisikan konsep-konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di
antara konsep-konsep tersebut..
- Ketika guru ingin memastikan
bahwa siswa telah menguasai keterampilan-keterampilan dasar yang
diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada siswa, misalnya
penyelesaian masalah (problem solving).
- Ketika guru ingin menunjukkan
sikap dan pendekatan-pedekatan intelektual (misalnya menunjukkan bahwa
suatu argumen harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu
penjelajahan ide tidak selalu berujung pada jawaban yang logis).
- Ketika guru ingin menumbuhkan
ketertarikan siswa akan suatu topic..
D.
Kelebihan dan Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung
Kelebihan model pembelajaran langsung:
- Dengan model pembelajaran
langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima
oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus
dicapai oleh siswa.
- Dapat diterapkan secara efektif
dalam kelas yang besar maupun kecil.
- Dapat digunakan untuk
menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin
dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
- Dapat menjadi cara yang efektif
untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat
terstruktur. DLL
Keterbatasan
Model Pembelajaran Langsung:
- Model pembelajaran langsung
bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui
kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa
memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus
mengajarkannya kepada siswa.
- Dalam model pembelajaran
langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan
awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan
siswa.
- Karena siswa hanya memiliki
sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk
mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
- Karena guru memainkan peran
pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung
pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya
diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan
perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.
2 . Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
Dalam suatu proses pembelajaran terdapat berbagai komponen
pembelajaran yang harus dikembangkan dalam
upaya mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dan keberhasilan siswa
dalam tujuan pembelajaran dan keberhasilan siswa dalam belajar.
Komponen-komponen tersebut diantaranya guru, siswa, model pembelajaran, metode
pembelajaran, serta sumber dan media pembelajaran. Sebagai salah satu komponen
pembelajaran, pemilihan model pembelajaran akan sangat menunjang pencapaian
tujuan pembelajaran.Saat ini terdapat berbagai model pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran matematika. Salah satu diantaranya adalah model
pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP).
Model pembelajaran MMP merupakan
suatu program yang didesain untuk membantu guru dalam hal efektivitas
penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa.
Latihan-latihan yang dimaksud adalah lembar tugas proyek.
Langkah-langkah dari model pembelajaran
MMP adalah sebagai berikut:
Review
Kegiatan yang dilakukan pada langkah
ini adalah meninjau ulang pelajaran lalu terutama yang berkaitan dengan materi
yang akan dipelajari pada pembelajaran tersebut, membahas soal pada PR yang
dianggap sulit oleh siswa serta membangkitkan motivasi siswa.
Pengembangan
Pada langkah ini kegiatan yang
dilakukan berupa penyajian ide baru dan perluasan, diskusi, serta demonstrasi dengan contoh konkret.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi kelas. Pengembangan akan lebih
baik jika dikombinasikan dengan control latihan untuk menyakinkan bahwa siswa
mengikuti penyajian materi ini.
Latihan terkontrol
Pada langkah ini siswa berkelompok
merespon soal dengan diawasi oleh guru. Pengawasan ini berguna untuk mencegah
terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran.Guru harus memasukkan rician khusus
tanggung jawab kelompok dan ganjaran individual berdasarkan pencapaian materi
yang dipelajari.
Seat work/kerja mandiri
Pada langkah ini siswa secara
individu atau kelompok belajar merespon soal untuk latihan atau perluasan
konsep yang telah dipelajari pada langkah pengembangan.
Penugasan/Pekerjaan Rumah (PR)
PR tidak perlu diberikan kecuali guru yakin siswa akan
berlatih menggunakan prosedur yang benar.Tugas PR harus memuat beberapa soal
review.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
2.
Istilah “ model pembelajaran” berbeda dengan strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, dan pendekatan pembelajaran. Model
pembelajaran meliputi suatu model pembelajaran yang luas dan menyuluruh. Konsep
model pembelajaran lahir dan berkembang dari pakar psikologi dengan pendekatan
dalam setting eksperimen yang dilakukan. Konsep model pembelajaran untuk
pertama kalinya dikembangkan oleh Bruce dan koleganya (Joyce, Weil dan Showers,
1992)
3.
Model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh para guru sangat beragam.
Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu
yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan
akan cepat dapat di capai dengan lebih
efektif dan efisien.
4.
Model Model Yang Dapat Digunakan Sebagai Model Pembelajaran Diantaranya
:Model Pembelajaran Langsung, Model Missouri Mathematics Project (Mmp), Model Pmbelajarn Problem Posing, Dll
3.2.
SARAN
Pembuatan makalah ini di buat untuk memenuhi tugas
Ilmu Sosial Budaya Dasar penulis berharap makalah yang kami buat bermanfaat
untuk generasi selanjutnya dan berharap untuk generasi berikutnya dapat membuat
makalah ini dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2011.
Jenis-JenisMetodePembelajaran. [Online].Tersediadi :http://ek
ciznarciz.wordpress.com/2011/05/06/jenis-jenis-metode-pembelajaran/, di unduhpada 24 April 2014 pukul 13 : 38 WIB.
Sudrajat,
Akhmat. 2008. PengertianPendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktikdan
Model Pembelajaran. [Online].Tersediadi :http://akhmadsudrajat.
wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/,
diunduhpada 25 April 2014 pukul13 : 29 WIB.
Depdiknas. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta:
BalaiPustaka
Ismail.(2003).
Media Pembelajaran (Model-model
Pembelajaran), ModulDiklatTerintegrasiBerbasisKompetensi Guru Mata
PelajaranMatematika. Jakarta: Direktorat PLP.
0 Response to "makalah model-model pembelajaran"
Posting Komentar